Selasa, 04 Desember 2012

Cara Menghitung Berat Badan Ideal, dan Rumus BMI ( Body Mass Index )



Cara Menghitung Berat Badan Ideal, dan Rumus BMI ( Body Mass Index )

Jika Anda telah selesai menghitungnya, maka yang Anda peroleh adalah berat badan ideal yang seharusnya Anda miliki. Tapi jangan takut jika berat badan Anda tidak masuk hitungan ideal -karena hasil hitungan rumus ini adalah angka tertentu- sebab range berat badan normal yang dimiliki setiap orang adalah plus/minus 10% berat idealnya.

Ingin Tahu Apakah BErat Badan Kita Ideal dengan Tinggi Badan yang Kita Miliki
Pada postingan kali ini kami bawakan artikel tentang rumus menghitung berat badan ideal. Ada 2 metode yang kami bawakan. Perhitungan konvensional dan melalui Body Mass Index (index massa tubuh).

1. Perhitungan Berat Ideal Konvensional
Jika Anda telah selesai menghitungnya, maka yang Anda peroleh adalah berat badan ideal yang seharusnya Anda miliki. Tapi jangan takut jika berat badan Anda tidak masuk hitungan ideal -karena hasil hitungan rumus ini adalah angka tertentu- sebab range berat badan normal yang dimiliki setiap orang adalah plus/minus 10% berat idealnya.

1. Berat Badan Ideal (BBI) bayi (anak 0-12 bulan)
BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4

2. BBI untuk anak (1-10 tahun)
BBI = (umur (thn) x 2 ) + 8

3. Remaja dan dewasa
BBI = (TB - 100) - (TB - 100) x 10%
atau
BBI = (TB - 100) x 90%

[Ket:]
TB = Tinggi badan (cm)

Wah, kalo data TB tidak diketahui bagaimana? Misalnya pada pasien ascites atau eudeme anasarka, kan susah tuh.. ga mungkin pake berat badan aktual (selain juga bisa konversi -30% dari BB aktual),, atau pada pasien pasca bedah, ga mungkin kita ukur tingginya.. so, Konversi dong dari nilai antropomentri Tinggi lutut atau rentang lengan.

TB berdasarkan Tinggi Lutut (TL)
TB Pria = 6,50 + (1,38 + TL) - (0,08 x U)
TB Wanita = 89,68 + (1,53 x TL) - (0,17 x U)

TB berdasarkan Rentang Lengan (RL)
TB Pria = 118,24 + (0,28 x RL) - 0,07 x U)
TB Wanita = 63,18 + (0,63 x RL) - 0,17 x U)

[ket:]
U = Umur (tahun)

2. Berat Ideal versi Rumus BMI
Ingin menghitung BMI (Body Mass Index) Anda? BMI adalah suatu rumus kesehatan, di mana berat badan (BB) seseorang (kg) dibagi dengan tinggi badan (TB) pangkat dua (m2).

BMI = (BB) / (TB) * (TB)

Misalnya: BB = 45 kg dan TB = 165 cm, maka

BMI = (45) / (1.65) * (1.65) = 16.5

ket::

BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)

BMI 18.5 - 24 = normal

BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)

BMI >30 = obesitas


DARAH



Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yakni arteri, vena, da kapiler.
A. Darah
1.Fungsi Darah
Darah berfungsi antara lain sebagai:
  1. Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
  2. Mengangkut osigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
  3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi, misalnya paru-paru
  4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
  5.  zMemelihara keseimbangan cairan tubuh
  6. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih atau leukosit
  7. Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada kondisi normal, yaitu sekitar 37 oC.
2.Komponen darah

a. Plasma darah
Plasma darah terutama atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri atas 7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma darah, antara lain


  1. Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
  2. Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
  3. Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
  4. Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel
b. Sel-sel darah
                                           
                                                                                                       









                                                             1. Sel darah merah (eritrosit)
                                                
                              
Ciri-ciri eritrosit adalah berbentuk seperti cakram bikonkaf, berdiameter 7-8µm, tebalnya 1-2 µm, bersifat elastis serta tidak memilki inti ( pada eritrosit tua). Fungsi: Mengangkut oksigen dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh tubuh.







2. Sel darah putih (Leukosit)
                                                                 
                                                         
Ciri leukosit yaitu  ukuran leukosit lebih besar dari eritrosit tetapi jumlahnya di dalam tubuh jauh lebih sedikit yaitu sekitar 5-10 ribu µl, tidak berwarna dan berinti.
                                       
         
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dikelompokkan menjadi:
a) Granulosit (leukosit bergranula)
(1) Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya seringkali berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
(2) Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila  ditetesi  eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
(3) Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat kimia anti penggumpalan.
b) Agranulosit (leukosit tidak bergranula)
(1) Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil, berfungsi untuk membentuk antibodi.
(2) Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang bulat atau bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.
      3) Kepng-keping darah (Trombosit)
Ciri keping darah berbentuk tidak teratur dan tidak berinti, berukuran lebih kecil dari sel darah merah. Berfungsi dalam pembekuan darah.
Proses pembekuan darah
Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin).
Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya, trombin mengubah fibrinogen (larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang halus. Benang-benang halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah
cepat membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih
lama agar darah membeku.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema di bawah ini!
                                    pecah mengeluarkan          
Trombosit                                          Trombokinase

   vit. K
Protrombin                                           Trombin
   ion Ca2+

  menjadi
Fibrinogen                                           Fibrin